Minyak Ikan Berpotensi Hindari Kebutaan

Posted: 7 Februari 2011 in Tidak Dikategorikan
Tag:, , , , , , ,

Omega-3 dapat menekan risiko seseorang menderita gangguan penglihatan degeneratif.

Kebiasaan mengonsumsi minyak ikan menurut hasil beberapa penelitian memang memiliki khasiat bagi kesehatan khususnya jantung. Namun, ternyata tak hanya itu, mengonsumsi minyak yang kaya akan kandungan asam lemak omega-3 itu juga mampu mambantu menghindari risiko gangguan penglihatan.

Minyak ikan merupakan asupan yang mengandung banyak nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Suplemen minyak ikan biasanya berasal dari ikan laut perairan dalam dan dingin yang diekstrak dari jaringan hati ikan cod atau jaringan lemak ikan salmon.

Seperti dilansir BBC News, Selasa (10/6), dalam edisi terbaru jurnal The Annals of Ophthalmology, tinjauan riset para ahli Australia menyatakan bahwa omega-3 dapat menekan risiko seseorang menderita gangguan penglihatan degeneratif yang disebut age-related macular degeneration (AMD) hingga 30 persen lebih. Namun demikian, para peneliti sama sekali tidak menganjurkan setiap orang untuk banyak mengonsumsi omega-3 jika hanya ingin terhindar dari ancaman tersebut. Para ahli dari Universitas Melbourne mencoba membuat tinjauan atas hasil sembilan penelitian mengenai kaitan omega-3 dan AMD. Sembilan riset ini secara total melibatkan 88.974 partisipan dan lebih dari 3.000 di antaranya mengidap AMD.

Menurut para peneliti, tinjauan seperti ini akan memberi kekuatan dari segi statistik dan analisis lebih komprehensif dibanding masing-masing riset yang hanya memperhitungkan sejumlah faktor atau sejumlah kemungkinan. Hasil tinjauan tersebut menyimpulkan bahwa mengonsumsi ikan sekurangnya dua kali dalam satu pekan berpotensi menurunkan risiko menderita AMD. Penurunan risiko sebesar 38 persen ditemukan pada partisipan yang tercatat paling banyak mengonsumsi omega-3 dibandingkan mereka yang sedikit mengonsumsinya.

Pimpinan riset Dr Elaine Chong mengungkapkan, asam lemak omega-3 merupakan komponen vital untuk kesehatan retina. Terdapat kemungkinan jika seseorang kekurangan zat ini, maka akan lebih rentan terhadap AMD karena sel-sel pada retina mata selalu memperbarui secara alami.

Walau asupan omega-3 berkaitan dengan risiko AMD, Chong belum menganjurkan setiap orang untuk mengonsumsi secara rutin lantaran masih minimnya bukti penelitian. ”Meski meta-analisis mengindikasikan bahwa konsumsi ikan dan makanan mengandung omega-3 berhubungan dengan rendahnya risiko AMD, tapi belum ada cukup bukti dari literatur saat ini yang mendukung konsumsi rutin bagi pencegahan AMD,” jelasnya.

Dalam dunia kesehatan, AMD merupakan kondisi memburuknya penglihatan secara progresif dan tidak bisa diperbaiki akibat penipisan dan pendarahan di sekitar macula atau daerah pusat retina mata. Penderita AMD yang kebanyakan berusia 60 tahun ke atas biasanya kehilangan kemampuan untuk melihat secara detail. Pada beberapa kasus yang parah, penderita AMD bisa menjadi buta meski masih memiliki sedikit kemampuan untuk melihat.

Sejumlah riset selama ini juga sering menghubungkan asam lemak omega-3 dengan beragam manfaat kesehatan. Salah satu yang paling signifikan adalah rekomendasi penelitian bahwa omega-3 dapat membantu penderita sakit jantung. Berdasar riset, konsumsi suplemen minyak ikan secara teratur mampu menurunan ketidakstabilan elektris pada jantung, khususnya pada pasien yang mengidap kelainan detak atau ritme jantung.

”Pengaruh kestabilan ini mungkin suatu cara dari minyak ikan agar dapat menurunkan risiko kematian pada pasien pengidap penyakit jantung dan pembuluh darah,” ujar Dr Glenn D Young dari Royal Adelaide Hospital, Australia. ”Hasil riset ini tentu akan mendukung penggunaan minyak ikan atau pun konsumsi ikan lebih luas lagi pada pasien pengidap penyakit jantung koroner,” ungkapnya.

Beberapa riset sebelumnya melaporkan bahwa peningkatan konsumsi ikan atau pun minyak ikan berdampak pada penurunan risiko kematian akibat serangan jantung. Fakta ini pun lalu memunculkan ide bahwa minyak ikan dapat menyeimbangkan atau menstabilkan ritme jantung. Dalam riset tentang minyak ikan ini, Young dan rekannya melibatkan 26 pasien pengidap gangguan ritme jantung yang disebut ventricular tachycardia. Di dalam jantung para partisipan ini tertanam alat pacu jantung. eye

Sumber: http://www.republika.co.id

Silakan kunjungi tab “Informasi” kami untuk harga dan pemesanan ‘The Magnificent’ Omegaplus Chewables!

Tinggalkan komentar